Seperti pepatah batak mengatakan “GOARNA DO DAINA” itulah ungkapan yang tepat untuk Desa Manalu yang artinya : Karena
Desa Manalu dihuni pertama sekali oleh marga Manalu yang datang dari
Bonapasogitnya Simargalung Huta Tinggi.
Sebelum tahun 50-an Daerah ini /desa ini masih tergolong ortodok
,artinya belum ada agamanya, masih
mengucapkan syukur kepada leluhur nenek moyang dengan cara menyembah
/mamele dan pakai gondang/uning-uningan.
Sampai pada tahun 1950-an desa
ini mulai dipimpin seorang Raja Huta atau pengetua huta. Barulah setelah tahun 1960-an dibentuklah
kepala kampung gabungan artinya beberapa kerajaan sebutlah 3 kerajaan
sepakat untuk mendirikan satu kepala kampung,supaya ada yang memimpin di
kampung itu. Itulah makanya disebut kepala kampung gabungan,karena digabung
dari beberapa kerajaan.
Sebelum Kecamatan Pakkat,Kepala Kampung ini berkepala Nagari di
Sibanbanon-Desa Karya (sekarang) sampai sekarang masih bisa kita lihat bekas
kantor Kapala Nagari Ruraparira yang dipimpin waktu itu oleh Kapala Nagari Raja Darius Manalu
Kalau dilihat dari segi penggabungan ini,bisa dibilang sekarang dusun.
Seorang kepala kampung memimpin tiga kerajaan/dusun. Dilihat dari kondisi geografis daerah ini
tidak mampu seorang kepala kampung memimpin daerah ini, karena medan nya yang
begitu terjal dan wilayah yang luas.
Akhirnya nenek moyang kami membagi wilayah ini menjadi dua bagian
tentu saja pemimpinnya pun jadi dua orang. Yang satu disebut kampung Manalu julu,karena
letak daerahnya di hulu dan yang satu lagi disebut kampung Manalu Tonga-tonga karena letak daeahnya ada di tengah antara
Manalu julu dan Manalu toruan desa Karya sekarang.
Disini dapat kami
tuliskan/gambarkan sedikit
periode-periode Kepala kampung sampai kepala desa Manalu sekarang.
Pada tahun 1960-1965 Kampung
Manalu julu dipimpin oleh kepala kampung Nalu Manalu dan Manalu tonga-tonga
dipimpin oleh Kepala kampung Melung Manalu.Dan sebelum berakhir masa jabatannya
kampung ini sudah mulai maju dan sudah mulai ditinggalkan oleh penjajah dan
G30S/PKI pun sudah mulai reda.Pemerintah mulai memperhatikan desa ini dan bukan
lagi disebut kampung,melainkan desa.
Pada tahun
1965-1970 Desa Manalu julu dipimpin Kepala desa Diana Manalu dan desa Manalu
tonga-tonga dipimpin oleh Kualim Manalu masa periode selama 3 tahun.
Pada tahun
1970-1975 desa manalu julu dipimpin kepala
desa Apit Manalu tapi belum berakhir masa jabatannya beliau meninggal
dunia maka jabatannya dilanjutkan oleh Sangsui Manalu (PelaksanaTugas)waktu
itu.
Desa manalu tonga-tonga dipimpin Kepala desa Panguntor Manalu dan
masa jabatan selama 20 tahun.
Setelah
berakhir masa jabatan 20 tahun,pemilihan kepala desa kembali dilaksanakan di
dua desa yaitu tahun 1990-1993 masa
jabatan 3 tahun
Manalu julu kembali dipimpin oleh kepala desa Diana Manalu tetapi
belum selesai masa jabatannya beliau meninggal dunia dan Pelaksana Tugas
dilanjutkan oleh Kasmin Manalu.
Sedangkan di Manalu tonga-tonga dipimpin oleh Kepala Desa Sahat Manalu
sama seperti Manalu julu belum selesai masa jabatan beliau meninggal dunia dan
dilanjutkan oleh Maksabar Situmorang sebagai Pelaksana Tugas waktu itu.
Setelah
berakhir masa jabatan Kepala desa yang dua ini entah karena apa dalam pikiran
Pemerintah maka dua desa ini digabung menjadi satu desa , yang disebut dengan
Desa Manalu sampai saat ini. Itulah makanya ungkapan pepatah batak yang diatas
tadi Goarna do daina yang rata-rata pemimpinnya marga Manalu.
Pada tahun
1994-2003,Desa Manalu telah digabung dan kembali mengadakan pemilihan kepala
desa . Pada periode ini yang terpilih jadi Kepala desa dari marga boru yaitu
Salem Sinaga yang masa jabatannya selama tujuh tahun. Setelah digabung jadi
satu desa,masyarakat desa Manalu merasakan betapa kurangnya pembangunan dalam arti setiap dusun tidak bisa
terbangun.
Setelah berakhir masa jabatannya,Desa Manalu kembali mengadakan
pemilihan kepala desa dengan calon tunggal yaitu : Padet Manalu,dan desa manalu
kembali dipimpin Marga Manalu. Sejak 2004-2007 menjabat selama lima tahun.
Pada tahun
2008-2013 desa Manalu dipimpin seorang kaum ibu yang berasal dari boru Manalu
yaitu Setia Manalu yang memenangkan pemilihan. Dan masa jabatannya selama enam
tahun.
Pada
tahun 2014, Desa Manalu di Pimpin oleh seorang Marga Manalu, yaitu Hasiholan
Manalu dengan masa Jabatan Kepala Desa 2014 – 2019.
Dilihat dari
sejarah desa ini,masih banyak yang perlu dibenahi di desa termasuk di bidang
sarana dan prasarana. Untuk mencapai desa sejahtera desa Manalu sudah
sepantasnya dimekarkan kembali mengingat desa ini terdiri dari 6
dusun dan luas daerahnya ,serta medannya yang berat.
Demikian
Sejarah Singkat Desa Manalu yang dapat kami buat,dengan harapan kalo ada yang
kurang lengkap mohon bantuannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar