HOME

SELAMAT DATANG DI DESA MANALU.

Selasa, 28 Agustus 2018

Setelah dua Tahun Lebih Fakum, Kelompok Tani Sintauli Kembali Bersinar untuk Meningkatkan Kesejahteraan Petani


Saat Musyawarah Kelompok Tani Sintauli Dihadiri PPS & PPL
Sudah sejak tahun 2016 kelompok tani Sintauli Huta Ginjang Desa Manalu, Kecamatan Pakkat, fakum tanpa aktifitas Kelompok. Padahal jauh sebelumnya, kelompok ini aktif melakukan kegiatan rutin seperti pertemuan sekali-sebulan, dan gotongroyong. Namun, berawal dari tahun 2016, kelompok sintauli semakin merosot.
Dan kelompok yang beranggotakan 27 orang itu, telah melakukan musyawarah di kediaman Pengurus Kelompok E. Br Manullang yang di hadiri oleh PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) baju warna Merah dan PPS (Penyuluh Pendamping Swadaya) Sebelah kiri PPL pada 27 Agustus 2018, Pukul 20:00 WIB di Huta Ginjang, Desa Manalu Kec. Pakkat. 
Ketua kelompok tani Sintauli A. Sianturi, sangat berterimakasih kepada
PPL dan PPS serta seluruh anggota Kelompok tani yang hadir dalam Musyawarah tersebut. Ia (ketua) selalu rajin membangun komunikasi kepada para stakeholder; yang menurut beliau bisa membantu petani dengan berbagai permasalahan yang sering menjadi keluhan para petani.
“ya, kita harus mencoba tetap membangun komunikasi kepada atasan kita, seperti PPL Pertanian. PPS, Kepala Desa, Tokoh Masyarakat dan banyak lagi. Adapun tujuanya disana, agar petani kita merasa nyaman dalam bertani. Walaupun selama ini, kesuksesan dalam kenyamanan bertani di lingkungan ini agak minim, mungkin berbagai hal yang sangat krusial harus dibenahi. Adapun hal tersebut, ialah konsistensi petani untuk mengembangkan pertanianya” ujar marga Sianturi (Ketua Kelompok Tani).
Beliau pun mengakui dirinya, yang tidak begitu faham tentang pertanian. Karena kehidupan masa kecil sampai dewasa ini, bahwa dirinya paling jarang melakoni pertanian di sawah.
“memang saya tidak begitu mengerti bertani, tetapi yang dibutuhkan petani kita kan; bukan keterampilan bertani saya. Tetapi yang dibutuhkan petani kita, adalah pembantu untuk menyampaikan situasi pertanian mereka kepada pihak-pihak yang berkepentingan.” Tutur ketua kelompok tani yang juga menjabat sebagai perangkat desa di desa manalu, Kecamatan Pakkat.
Ia pun sangat berharap, agar pihak pemerintah Desa selalu responsif terhadap keperluan petani. Ia (Ketua Kelompok Tani) sangat mengeluhkan tanggapan dari pihak pemerintah desa yang hingga kini, belum ada respon terkait usulanya saat rapat internal perangkat desa.
“saya sudah lama menunggu jawaban atas usulan saya pada rapat internal perangkat desa waktu itu. Tetapi kepala desa yang punya wewenang dalam hal tersebut, teramat susah menghimpun seluruh pengurus kelompok tani se-desa melalui PPS (Penyuluh Pendamping Swadaya) untuk dibimbing, agar lebih bersinergi membangun kelompok masing-masing. Saya tidak begitu getol mengusulkan bantuan lain, selain strategi pengembangan kelompok tani. Buat apa bantuan Cangkul contohnya, kalau toh cangkulnya tidak dipakai penerima dan hanya untuk dipinjam oranglain, tetapi itu contoh ya” pungkasnya menutup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar